Lowongan Kerja VS Pencari Kerja
Dengan makin meningkatnya persaingan hidup, persaingan memperoleh pekerjaan pun juga makin meningkat. Pencari kerja makin meningkat dengan banyaknya alumni perguruan tinggi yang telah lulus. Sementara lowongan pekerjaan hampir tidak mengalami peningkatan yang berarti. Ini yang menarik hati saya untuk menuliskan Lowongan Kerja VS Pencari Kerja.
Sabtu, 27 Maret 2010, saya berkesempatan mengunjungi acara bertajuk Kareer World @ Jobstreet.com yang berlangsung di Hotel Sanjaya Palembang Sumatera Selatan Indonesia. Saat yang sungguh mengesankan bagi saya menginjakkan kaki di Negeri Kesultanan Darussalam, yang konon terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya nya. Saya tercengang sekaligus bangga melihat antusiasme masyarakat di Palembang yang hadir dan berdesak-desakan menghadiri Kareer World @ Jobstreet.com. Program yang dilakukan guna mempromosikan lowongan kerja, kurang lebih 40 perusahaan yang bekerjasama dengan Jobstreet.com, memperoleh sambutan hangat para "pencari kerja" disana.
Namun, realita yang terjadi adalah lowongan kerja tetap belum mampu menampung seluruh pencari kerja yang ada. Banyak pertimbangan yang mengharuskan hal tersebut. Peluang untuk mengisi lowongan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja tentu menjadi alasan utama. Tidak memungkinkan untuk menampung semua pencari kerja yang akhirnya akan menjadi karyawan di suatu perusahaan. Hal ini pulalah yang menyebabkan mengapa banyak saudara-saudara kita yang --maaf-- belum memperoleh pekerjaan di tengah kondisi negeri yang belum mampu menyediakan lowongan dan peluang pekerjaan bagi mereka, si pencari kerja.
Tapi toh, acara ini tetap berlangsung semarak, dengan penuhnya beberapa stand yang didatangi pencari kerja untuk sekedar bertanya atau malah langsung melakukan interview dengan perusahaan yang bersangkutan. Tentunya perusahaan yang menjadi minat pencari kerja dengan kualifikasi yang ada.
Inilah beberapa foto yang berhasil saya abadikan saat itu
Ini tentunya manjadi PR kita bersama, agar saudara-saudara kita para pencari kerja memperoleh lowongan kerja yang sesuai dengan kemampuannya. Sudahkah kita berbagi dengan mereka yang kini masih bergelut dengan hidup guna mencari lowongan dan kesempatan kerja yang layak bagi mereka. Ataukah kita telah merasa puas dengan kondisi kita saat ini tanpa bisa memberi arti bagi mereka? Tanpa bisa berbagi dengan mereka?
Pertanyaan itu yang selalu membayangi saya sampai dengan acara usai. Karena setelah dari Palembang, perjalanan akan dilanjutkan ke Medan dan akan menyebrang lagi ke Pulau Jawa untuk menyapa saudara-saudara kita di Jogjakarta. Semoga saja, lowongan kerja akan sebanding dengan jumlah pencari kerja. Jika tidak lagi-lagi terjadi persaingan antara Lowongan Kerja VS Pencari Kerja. Dan tentunya kita semua bisa menebak hasilnya, siapa yang akan menjadi pemenangnya. Emang tebak skore bola ya, hehehe...
Yah, memalui tulisan ini, dan siapapun yang membaca tulisan ini, jika berkenan, luangkan hati kita untuk mau berbagi kepada saudara-saudara kita tersebut. Para pencari kerja, yang tidak semuanya adalah fresh graduate. Ada diantara mereka yang harus menanggung kehidupan keluarganya melalui peluang yang ada ini. Semoga dan semoga ada yang bersedia memberikan informasi atau malah memberi pekerjaan bagi mereka. Namun, apakah ada ya..hehehe..
Itulah sedikit tulisan saya hari ini, tentang Lowongan Kerja VS Pencari Kerja, yang untuk sementara ini hasilnya dimenangkan oleh Lowongan Kerja, dan bagaimana nasib si Pencari Kerja??
Sabtu, 27 Maret 2010, saya berkesempatan mengunjungi acara bertajuk Kareer World @ Jobstreet.com yang berlangsung di Hotel Sanjaya Palembang Sumatera Selatan Indonesia. Saat yang sungguh mengesankan bagi saya menginjakkan kaki di Negeri Kesultanan Darussalam, yang konon terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya nya. Saya tercengang sekaligus bangga melihat antusiasme masyarakat di Palembang yang hadir dan berdesak-desakan menghadiri Kareer World @ Jobstreet.com. Program yang dilakukan guna mempromosikan lowongan kerja, kurang lebih 40 perusahaan yang bekerjasama dengan Jobstreet.com, memperoleh sambutan hangat para "pencari kerja" disana.
Namun, realita yang terjadi adalah lowongan kerja tetap belum mampu menampung seluruh pencari kerja yang ada. Banyak pertimbangan yang mengharuskan hal tersebut. Peluang untuk mengisi lowongan pekerjaan dengan jumlah pencari kerja tentu menjadi alasan utama. Tidak memungkinkan untuk menampung semua pencari kerja yang akhirnya akan menjadi karyawan di suatu perusahaan. Hal ini pulalah yang menyebabkan mengapa banyak saudara-saudara kita yang --maaf-- belum memperoleh pekerjaan di tengah kondisi negeri yang belum mampu menyediakan lowongan dan peluang pekerjaan bagi mereka, si pencari kerja.
Tapi toh, acara ini tetap berlangsung semarak, dengan penuhnya beberapa stand yang didatangi pencari kerja untuk sekedar bertanya atau malah langsung melakukan interview dengan perusahaan yang bersangkutan. Tentunya perusahaan yang menjadi minat pencari kerja dengan kualifikasi yang ada.
Ini tentunya manjadi PR kita bersama, agar saudara-saudara kita para pencari kerja memperoleh lowongan kerja yang sesuai dengan kemampuannya. Sudahkah kita berbagi dengan mereka yang kini masih bergelut dengan hidup guna mencari lowongan dan kesempatan kerja yang layak bagi mereka. Ataukah kita telah merasa puas dengan kondisi kita saat ini tanpa bisa memberi arti bagi mereka? Tanpa bisa berbagi dengan mereka?
Pertanyaan itu yang selalu membayangi saya sampai dengan acara usai. Karena setelah dari Palembang, perjalanan akan dilanjutkan ke Medan dan akan menyebrang lagi ke Pulau Jawa untuk menyapa saudara-saudara kita di Jogjakarta. Semoga saja, lowongan kerja akan sebanding dengan jumlah pencari kerja. Jika tidak lagi-lagi terjadi persaingan antara Lowongan Kerja VS Pencari Kerja. Dan tentunya kita semua bisa menebak hasilnya, siapa yang akan menjadi pemenangnya. Emang tebak skore bola ya, hehehe...
Yah, memalui tulisan ini, dan siapapun yang membaca tulisan ini, jika berkenan, luangkan hati kita untuk mau berbagi kepada saudara-saudara kita tersebut. Para pencari kerja, yang tidak semuanya adalah fresh graduate. Ada diantara mereka yang harus menanggung kehidupan keluarganya melalui peluang yang ada ini. Semoga dan semoga ada yang bersedia memberikan informasi atau malah memberi pekerjaan bagi mereka. Namun, apakah ada ya..hehehe..
Itulah sedikit tulisan saya hari ini, tentang Lowongan Kerja VS Pencari Kerja, yang untuk sementara ini hasilnya dimenangkan oleh Lowongan Kerja, dan bagaimana nasib si Pencari Kerja??
Iya mbak, itulah memang kenyataan yg ada, semoga segera ada solusinya..
ehem..ehem...(batuk)...mo ngomong apa ya...(ko' jadi lupa..) :D
mungkin itu karena kapadatan penduduk mba' (bener gak ya..hehe..)
setiap taunnya lulusan semakin banyak tapi lowongan kerja yang ada hanya sedikit..
persaingan ketat di kalangan para job seeker..
tetap SEMANGAT!!
semuanya bergantung pada nasib dan keberuntungan serta usaha, oleh karena itu jangan tinggalkan doa padaNya... ^^
@Ajeng : Semoga ya mbak, kita sama-sama berdoa ya
@Belajar Editing Video : Hehe, sudah terlalu banyak penduduk kita ya sob, atau karena kebanyakan utang ya..hehe
@Ambar : Itulah realita yang terjadi mbak, lowongan kerja tidak sebanding dengan pencari kerjanya
@Rose : Yup, pekerjaan kadang-kadang juga tergantung nasib, tapi harus usaha dan mau berbagi tentunya
jiah,,, hehehe...
pekerjaan oh pekerjaan...
padatnya penduduk menjadikan sempitnya lapangan pekerjaan :D
@kikakirana : Iya sob, itulah pekerjaan,hehe, trims ya udah berkunjung disini
@ina : Itu juga merupakan salah satu faktor mbak
kalau menurut ku, peluang itu sebenernya ada dimana2, tergantung bagaimana cara kita untuk menyikapi peluang tersebut. Peluang juga biasanya hanya bisa dilihat oleh orang2 yang kreatif, maka dari itu tingkatkanlah ke kreatifan kalian, pasti pekerjaan yang akan mengejar kalian!!! :)
itu sih menurut ku, kalau ada yang g setuju ya g papa, karena kita semua berhak untuk berpendapat!!! :)
salam sobat
memprihatinkan ya,,
masih banyak saudara kita yang menganggur,,sibuk cari kerja..namun lowongan semakin sulit didapatkan,walaupun ada ya,saingannya berjubel.
solusinya buka usaha sendiri ya mba,,,
ulasan yang bagus. namun disini perlu ditekankan juga motif dari si pencari kerja. kebanyakan sarjana yg fresh graduate gengsi bila diberi pekerjaan 'rendahan' padahal itu berguna tuk jenjang karir berikutnya.
salam kenal :)
waw keren banget ni blog,,,,,,
setuju ama mbak NURA. dijaman yg kayak gini, mana bisa hanya dengan mengandalkan lowongan pekerjaan, lebih baik kita buka usaha ndiri. Jadi entrepeneurlah... yang penting BERDIKARI...!
btw, thx udah mampir, tukeran link yuk. blog mbak udah aq follow, follow balik yah...
@Vie : Pendapat yg bgs mbak, kreatif ya mbak (solusi 1)
@NURA : Solusi buka usaha sendiri (solusi 2)
@Darin : Jangan gengsi dengan kerjaan rendahan (solusi 3)
@Anak Jambi : Trimakasih sob, msh bljr jg saya sob
@Psychosocial : Jd entrepeneur, yang penting BERDIKARI...! (solusi 4)
Trimakasih sobat sdh sharing disini, ditunggu solusi-solusi berikutnya,hehehe..
para pencari kerja jangan patah semangat ya?
kunjungan malam,,,salam knal sob..
Memang pada dasarnya jumlah pencari kerja jauh melebihi dari lowongan kerja,maka persaingan semakin ketat.Namun jika mau mandiri{usaha sendiri}kebanyakan terbentur masalah modal,inilah masalahnya...Seandainya para pemilik modal tidak mempersulit para usahawan mungkin lama kelamaan masalah pengangguran akan terselesaikan.
@Lumbunghati : semoga mbak, saudara2 kita tdk patah semangat, trimakasih kunjungannya mbak
@irul-green : salam kenal balik mas, trimakasih telah berkunjung
Subkhan Al Marzuqi : Ulasan dan masukannya bagus sobat, menambah masukan dari sobat2 launnya. Trims ya udah berkunjng dan follow, saya follow balik nanti
Anak dari teman kantorku sampai sekarang belum juga dapat kerjaan, padahal sudah lulus sejak 2 th yg lalu.
kayannya gg senading banget antara pencari sama lowongan..
mendingan menciptakan lapangan kerja ato jadi wiraswasta aja, gan...
karena pencari kerja selalu lebih banyak dari lowongan itu mengapa kita dituntut untuk bisa menciptakan lowongan itu sendiri, yaitu dengan cara berbisnis, terimakasih banyak atas artikelnya ya!
antara lowongan kerja dengan pencari kerja tidak seimbang sehingga banyak yang nganggur.
Intinya ya masyarakat kita harus punya kreatifitas sendiri jangan mengandalkan penghasilan dari status karyawan..
siip gan, jngan lah merasa puas dengan diri kita, tetapi, kalo bisa kita memberi arti kepada orang laen..
thanks om, atas informasi lowongannya
Sebenarnya ,, Lowongan kerja itu banyak.
tetapi membutuhkan persyaratan.
Pencari kerja juga harus bisa memilih tempat kerja yang sesuai dengan kemampuannya.
Para pencari wajib Berusaha dan Berdoa.
This site can be a stroll-by way of for the entire data you wished about this and didn't know who to ask. Glimpse here, and also you'll definitely uncover it.
menurut saya pribadi sebagai menager, sangat sulit mencari orang mempunyai keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan. memang banyak pelamar kerja tapi kebanyakan tidak mempunyai keahlian yang bisa di tonjolkan.
thanks uda sharing, gan :)
Agen Bola
Agen Poker
Agen Sbobet
Agen Judi Bola
Bandar Bola
Situs Taruhan Bola
Website Taruhan
Website Taruhan
Agen Bola
Agen Poker
mantap gan artikelnya :D
Good artikel
baru kali ini nih gan aku ngebaca artikel yang sangat bagus,ditgu ya yg artikel selanjutnya..!!
Nice post gan, sangat membantu